Kamis, 06 Juli 2017

Apakah Anda Termasuk "Sandwich Generation"?

Sandwich generation  adalah istilah bagi mereka yang berada diantara dua tanggung jawab besar yakni menanggung biaya hidup orang tua dan anak-anak sekaligus. Biasanya, dengan dua tanggung jawab tersebut, ada satu misi lain yang dikorbankan yaitu persiapan masa pensiun kita sendiri.

Tidak sedikit orang tua karena minimnya pengetahuan secara tidak sengaja menghantarkan anak-anaknya menjadi bagian dari sandwich generation. Data tahun 2008 menyebutkan di Amerika Serikat sendiri terdapat  sekitar 20 juta orang yang masuk dalam generasi sandwich ini. Jika Amerika Serikat saja yang sudah memiliki tingkat kesejahteraan lebih tinggi, lalu bagaimana dengan Indonesia ?

Ilustrasi Sandwich Generation - source: freepik.com
Cara mudah untuk mengetahui apakah Anda termasuk dalam sandwich generation adalah, jika Anda sudah berkeluarga dan sudah memiliki anak.  Coba lihat lagi pos pengeluaran bulanan Anda.  Apakah disana terdapat anggaran khusus untuk kiriman orang tua dan bersifat rutin? Jika ada, coba analisa apabila Anda tidak mengirim uang tersebut, apakah orang tua Anda menjadi tidak mampu memenuhi kebutuhannya?

Jika jawabannya iya, artinya Anda termasuk dalam generasi sandwich. Kita juga dapat menemukan sandwich generation disekitar kita. Coba perhatikan, berapa banyak teman atau kenalan yang pernah “mengeluhkan” pengeluaran yang berat karena selain menanggung keluarga sendiri juga masih harus menanggung orang tua. Apalagi jika orang tuanya sudah sakit-sakitan. Tentu ini adalah potensi masalah yang perlu segera dicari solusinya. Karena apabila tidak, berarti kita telah menjadikan anak-anak kita  kedepannya bagian dari sandwich generation.

Solusi Bagi Sandwich Generation

Life cycle investment dan asuransi kesehatan menjadi solusi investasi bagi generasi sandwich untuk menghadapi risiko "mati terlalu cepat" dan "hidup terlalu lama.".  Adapun life cycle investment adalah investasi berdasarkan pada fase hidup, yakni masa muda, masa menjelang pensiun, dan masa pensiun.

Diperkirakan berdasarkan data BPS dalam kurun waktu 10 tahun mendatang paling tidak ada sekitar 25 juta jiwa sandwich generation yang memasuki masa pensiun.  Kesadaran berasuransi dan berinvestasi semestinya melekat dalam benak generasi tersebut. Hal ini disebabkan tentu saja generasi ini tak ingin seperti generasi orang tuanya yang tidak dibekali dana asuransi kesehatan dan pensiun.

Mereka yang termasuk dari sandwich generation perlu berdisiplin mengikuti 3 fase life cycle investing, yakni: growth, protection, dan distribution.

Pada fase growth, investor berusia muda sangat disarankan untuk banyak berinvestasi dalam saham. Menjelang usia pensiun, investor memasuki fase protection yang dapat dilakukan dengan memperbanyak alokasi pada obligasi negara yang memiliki risiko gagal bayar minimum.

Memasuki masa pensiun merupakan akhir dari life cycle investing.  Pada fase distribution ini investor selama masa pensiun dapat menikmati hasil investasi secara berkala melalui produk annuitas yang ditawarkan perusahaan asuransi.

Dengan dukungan program asuransi kesehatan yang memadai dan melakukan 3 fase life cycle investment dengan baik diharapkan dapat memutuskan mata rantai generasi sandwich bagi keturunan kita kelak. Pelajari juga bagaimana menyiapkan dana pensiun sebagai upaya mencicil masa depan dengan biaya hari ini. Jika Anda memerlukan informasi ataupun konsultasi lebih lanjut mengenai topik sandwich generation ini silakan hubungi kami disini.

About the Author

Betty Deanira

Author & Editor

Praktisi edukasi keuangan profesional yang bertujuan memberikan pencerahan akan pentingnya kemampuan mengelola pengeluaran dikalangan masyarakat dalam upaya mewujudkan hidup sejahtera.

0 comments :

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *


iklan

 

Copyright © Betty Deanira . All rights reserved. Template by CB Blogger & Templateism.com